Aparatur Kampung Cinta Damai

Karang Taruna

Kegiatan Anak PAUD Raudhatul Jannah

Akreditasi Paud Raudhatul Jannah

Hasil Bumi Kampung Cinta Damai

Secara historis, setiap Kampung Cinta Damai memiliki asal-usul atau legendanya tersendiri mengenai hal-hal awal terbentuknya Kampung Cinta Damai tersebut, sehingga menjadi nilai sejarah sendiri bagi masyarakat yang mendiami suatu daerah tersebut bahkan dapat menjadi warisan sosial bagi seluruh masyarakat Kampung Cinta Damai tersebut untuk terus menjaganya.

Bener Meriah berasal dari bahasa Gayo yang terdiri dari 2 buah kata, yakni: Bener artinya dataran yang luas. Sedangkan Meriah artinya senang. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti Bener Meriah adalah sebuah dataran yang luas dan menyenangkan. Namun ada pula yang mengatakan Bener Meriah adalah pangeran pada masa kerajaan Linge yang makamnya diyakini terletak di daerah Samarkilang, kecamatan Syiah Utama, kabupaten Bener Meriah.

Pendapat lain mengatakan bahwa Bener Meriah memiliki hubungan dengan legenda “Gajah Putih”. Yaitu di ambil dari nama abang kandung si legenda yang berhasil membawa Gajah Putih dari Negeri Linge ke Kute Reje Kampung Cinta Damai  (Banda Aceh sekarang) yang bernama Meria. Mereka adalah putra raja Linge XIII (M. Saleh Bukit) yang beribukan puteri kelurga Sultan Malaka. Ayahanda mereka (Raja Linge XIII) wafat ketika menjalankan tugas sebagai wakil Kerajaan Aceh dalampemerintahan Sultan Johor (Tahun 938 H-1533 M) yang dipimpin oleh Sultan Alaoedin Mansoer Syah Bin Sultan Mahmud Syah dan beliau juga ditugasi memimpin sebuah pulau dekat Selat Malaka dengan program pokok mengembangkan kerajaan Johor dalam menghadapi Portugis.

Kampung Cinta Damai pada awalnya adalah pemekaran dari Kampung Cinta Damai Pante Raya. Kampung Cinta Damai ini dulunya adalah dusun pada tahun 2007. Kampung Cinta Damai merupakan salah satu Kampung Cinta Damai yang ada di Mukim Burni Cempege, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Kampung Cinta Damai memiliki perkebunan kopi yang sangat potensial dan subur. Kampung Cinta Damai menjadi salah satu Kampung Cinta Damai dengan rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani kopi. Sebagian kecil dari warga Kampung Cinta Damai berprofesi sebagai peternak unggas dan kerbau.